Harta Karun yang Menghebohkan Indonesia
Kapal ini menabrak sebuah karang di Selat Gelasa, Bangka Belitung. Seratus tahun kemudian, kisah kapal karam ini terdengar hingga telinga seorang Australia yang berkebangsaan Inggris bernama Michael Hatcher. Tahun 1999, Hatcher menyewa beberapa arkeologi mancanegara untuk mempelajari arsip-arsip VOC. Berbekal informasi tersebut, mereka pun menyelam di perairan Bangka Belitung dan menemukan harta karun yang nilainya ditaksir hingga 30 juta dolar AS. unikbaca.com
Dalam perburuan harta karun tersebut, Hatcher menemukan sekitar 1 juta potong keramik dari abad ke-18 dan 19. Ia juga menemukan meriam, barang-barang kuningan dan perunggu, jam saku, wadah tinta, dudukan lilin, pisau lipat, uang dan lain-lain. Seluruh harta karun ini kemudian dilelang di Balai Lelang Nagel di Stuttgart, Jerman.
Pelelangan yang berlangsung tahun 2000 itu mendapat atensi masyarakat dunia karena dianggap sebagai penemuan besar. Dalam pelelangan tersebut, dibuatlah replika Kapal Tek Sing yang dipasang di tengah Stasiun Stuttgart. Kemeriahan ini sayangnya tidak berhembus hingga ke Indonesia.
"Iya, harta karun Tek Sing dicuri," tutur Kepala Museum Nasional, Intan Mardiana saat ditemui detikTravel di Museum Nasional. Namun pencurian ini akhirnya tercium juga saat ada laporan dari Australian Federal Police. Mereka melaporkan, ada 43 kontainer berisi keramik antik China dari Belitung yang ditolak masuk ke Pelabuhan Adelaide, Australia. Pemerintah Indonesia bergerak cepat dengan langsung menghubungi pihak lelang di Stuttgart.
Kasus harta karun Tek Sing menjadi kasus yang paling heboh di Tanah Air karena menarik perhatian media nasional pada 2010 dan disorot berbagai pihak mulai dari masyarakat sampai politisi. Tak kurang, Kementerian Kelautan dan Perikanan saat itu mendapat sorotan karena dianggap publik telah lambat bertindak. unikbaca.com
Tapi nasi sudah menjadi bubur. Banyak sekali barang dari Tek Sing yang sudah laku dilelang. Malah, semua barang berharga telah sukses pindah ke tangan pemilik baru. Akhirnya, Balai Lelang Nagel hanya memberikan sejumlah keramik yang jadi sisa pelelangan isi kapal tersebut. Kini, barang-barang tersebut jadi koleksi Museum Nasional.
Semua sisa harta karun Tek Sing kini dipajang dalam 'Pameran Jejak-jejak Karam' di Museum Nasional pada 12 November hingga 5 Desember 2012. Ada dua kotak kaca berukuran 50x50 cm dan tinggi 1,5 meter. Di dalam kotak kaca ini terdapat keramik berupa piring, piring kecil, mangkok, sendok dan kendi kecil.
Pantauan detikTravel, banyak pengunjung yang tidak menyadari betapa berharganya harta karun Tek Sing di mata dunia. Mumpung masih banyak waktu, ayo lihat sendiri harta karun yang paling membuat heboh ini di Museum Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar